Kebangkitan Koperasi Eropa

Imajinasi # 96. Dua Wajah Kuasa: Dari Reruntuhan VOC ke Kebangkitan Koperasi Eropa

Oleh; Prof. A. Pakpahan, Rektor Univ. IKOPIN.

Assalamualaikum wr.wb., Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Pada Imajinasi # 96 ini disampaikan kisah luka dua zaman yaitu zaman kejayaan kapitalisme yang digambarkan VOC, yang akhirnya mati karena keserakahan dan kekejamannya vs. zaman kehancuran yang ternyata diselamatkan koperasi. Seperti apa ceritanya, silakan baca selanjutnya di bawah ini. Semoga bermanfaat. Salam koperasi.
 
***
Prolog: Luka Dua Zaman
  
1602, Amsterdam - 1945, Rotterdam  

Di pelabuhan Amsterdam abad ke-17, kapal VOC Eendracht berlayar membawa meriam dan kontrak monopoli. 

Tujuan: kepulauan rempah di timur. Di geladak, para direktur bersulang dengan anggur Prancis: "Untuk kejayaan pemegang saham!" 

Dua abad kemudian, di Rotterdam yang hancur oleh bom Perang Dunia II, seorang ibu bernama Anneke van Dijk mengumpulkan kentang dari reruntuhan. Di tangannya, buku catatan koperasi warisan ayahnya: "Kita akan bangkit seperti dulu Rochdale melawan Revolusi Industri."  

I: Akar Masalah - VOC dan Filsafat Ekstraksi (1602-1799)

Dialog Hantu di Banda Neira, 1621
 
Gubernur VOC Jan Pieterszoon Coen berdiri di atas kuburan massal 15.000 orang Banda:  
"Kalian protes karena kami monopoli pala? Ini hukum kapitalisme: yang kuat memangsa yang lemah!"  

Di sudut lain, arwah kepala suku Banda berbisik:  

"Suatu hari nanti, akan ada yang membangun sistem di mana yang lemah bersatu melawan keserakahan." 

Data Hitam:
 
- 2,5 juta ton rempah dirampok VOC, setara dengan €7 triliun nilai kini.  

- 1 juta budak Asia-Afrika diperdagangkan untuk perkebunan.  

II: Benih Penyelamat - Koperasi Rochdale dan Eropa Pasca-Perang (1844-1945) 

1946, Bavaria - Jejak Raiffeisen
 
Hans Müller, mantan tentara Wehrmacht, menggenggam foto koperasi pertanian Rochdale 1844. Di depannya, 20 petani Jerman bersumpah:  

"Kita akan hidupkan kembali prinsip 'satu anggota satu suara' - ini antidot untuk fasisme!"  

Mereka meminjam traktor dari koperasi Raiffeisen yang nyaris punah. Dalam setahun, 40% pasokan pangan Jerman Barat berasal dari koperasi serupa.  

Paralel Sejarah:
 
- 1844: Rochdale menjual tepung 25% lebih murah lewat koperasi.
  
- 1947: Koperasi perumahan Italia Legacoop membangun rumah 50% lebih cepat daripada korporasi.  

III: Revolusi Diam-diam - Marshall Plan vs Gerakan Akar Rumput  

1948, Kantor George Marshall di Washington
 
Marshall melihat laporan aneh dari Eropa:  

"Dana kita untuk pabrik baja malah dipakai koperasi desa beli mesin pertanian?" 

Aide menjawab:  
"Mereka bilang ini 'Marshall Plan versi rakyat'. Koperasi kredit Prancis sudah danai 3.000 usaha kecil." 

Fakta Silang:  

- 1799: VOC bangkrut dengan utang 220 juta gulden.  

- 1952: Koperasi susu Belanda FrieslandCampina ekspor keju ke AS, dimiliki 10.000 peternak kecil.  

IV: Warisan untuk Nusantara - Pelajaran yang Terlupakan  

2024, Sebuah Desa di Jawa
 
Pak Darmo, ketua koperasi yang tercekik regulasi, membaca arsip koperasi Rochdale:  

"Mereka mulai dengan 28 poundsterling, kita bisa mulai dengan 28 karung beras!" 

Di mejanya, foto Jenderal MacArthur tahun 1945 sedang menyusun undang-undang koperasi di Jepang. Selembar dokumen bertuliskan: "Koperasi bukan alat negara, tapi senjata rakyat."  

Kontras Ironis:
 
- 1602: VOC punya 150 kapal perang tapi gagal ciptakan kemakmuran abadi.  

- 2023: Koperasi Mondragon Spanyol omset €12 miliar, upah direktur maksimal 6x gaji terendah.  

Epilog: Dua Jejak di Pasir Zaman 

Di museum Amsterdam, meriam VOC berkarat berdampingan dengan foto koperasi FrieslandCampina. Sebuah prasasti bertuliskan:  

"Kami pernah mengira emas adalah segalanya, sampai kami sadar roti yang dibagi adalah mata uang sejati peradaban."  

Sementara di Jakarta, sekelompok pemuda berkumpul di ruang bawah tanah. Di laptop mereka, skema koperasi digital terinspirasi Legacoop Italia. Salah satu pesan di layar:  

"VOC punya octrooi (hak istimewa), kita punya blockchain. Kali ini, sejarah tak akan terulang."  

Penutup: Api dalam Reruntuhan
  
"Mereka yang belajar dari VOC akan mengulangi kolonialisme. Mereka yang belajar dari koperasi Rochdale akan menciptakan demokrasi ekonomi. Pilihannya ada di genggaman 280 juta tangan."  

***
Masalah kita bukanlah kurangnya sumber daya, tapi kurangnya imajinasi."
—Arundhati Roy
"Imagination is more important than knowledge" 
Albert Einstein

Sumber: Conversation with DeepSeek 

AP. Ciburial, 26 Maret 2025l
أحدث أقدم

Sumber Tenaga Baru

Mencegah Radiasi

Kretek Rempah Indonesia

Terapi Asap