Jangan pernah TAKUT untuk memberi, karena *MEMBERI* adalah langkah pertama untuk bisa MENERIMA.
*Kalau kita perhatikan tidak pernah ada petani yang akan MENUAI, jika mereka tidak pernah MENABUR*
Dan hebatnya, jumlah yang DITUAI pasti lebih banyak dari yang DITABUR, kalau benih yang DITABUR sepuluh, maka yang akan tumbuh lebih dari sepuluh
Kalau kita ingin MENUAI banyak, maka taburlah benih sebanyak banyaknya, karena kita pun akan MENUAI lebih banyak lagi.
Demikian pula dalam kehidupan ini, apakah kita akan menabur kebaikan atau keburukan, karena apa yang kita TABUR, cepat atau lambat pasti akan kita TUAI hasilnya.
Selama ada kesempatan, marilah kita menjadi orang yang murah hati serta ringan tangan.
Berikanlah kebaikan.
Berikanlah perhatian.
Berikanlah kasih sayang.
Beri dan beri.
Janganlah hanya mau MEMBERI jika ada keuntungan saja.
Jika kita MEMBERI dengan tulus dan ikhlas, percayalah semua yang kita lakukan itu, akan MENUAI pahala serta tercatat di dalam buku kehidupan, sebagai bekal di saat Sang Pemilik Kehidupan memanggil kita kembali ke alam keabadian.
Hidup ini seperti GEMA, apa yang kita keluarkan pasti akan terpantul kembali kepada kita juga.
Selama pandemic belum berakhir
JANGAN LUPA untuk:
1. Pakai DOUBLE MASKER
2. Sering CUCI TANGAN
3. Selalu JAGA JARAK
4. Rutin OLAH RAGA
5. Sering MINUM AIR HANGAT
6. Berpola HIDUP SEHAT
7. Konsumsi VITAMIN, MADU
8. Jangan STRESS
Selamat pagi .........
Good morning .......
大家早上好 ............
To All My Dear Friends.
Have a Wonderful Day ❤️🙏🇲🇨
Apa
yang kualami hari ini benar-benar telah menjadi sebuah pelajaran paling
bermakna. Pulang berbelanja sekitar jam 3 sore tadi, aku langsung ke
toko. Walau dalam hati berkata-kata “jam segini baru buka!” tapi apa
boleh buat terpaksa karena kejadian tadi pagi yang memaksa . Aku tetap
optimis Tuhan yang memberi rezeki. Yang penting tetap semangat. Karena
yang aku jual di toko adalah pakaian bayi dan anak-anak.Pastilah tokoku
tidak seramai pengunjung di toko barang harian. Apalagi sudah hampir
sore. Dengan bismillah kubuka tokoku.
Baru saja membuka sebelah pintu seorang datang mengagetkan. Ohh ternyata
sahabat lama yang sudah hamper tak pernah bertemu. Setelah bersalaman
aku menyuruhnya masuk. Kemudian ia melihat-lihat daganaganku. Ia
tertarik pada sebuah baju untuk anak lelakinya, ia bertanya berapa harga
baju itu. Ahh aku tak bias menjawab. Dia sahabat, dulu kami sangat
dekat dan bahkan saat pernikahannya aku yang mendandani istrinya
(pengantin wanitanya) hahahah waktu itu kok bias ya. Dia berasal dari
keluarga sangat sederhana, tidak ada biaya untuk menyewa piñata rias
(salon) untuk pernikahannya. Maka jadilah aku sebagai penata riasnya.
Bila ingat waktu itu sangat sedih sekali.
Setelah sekian lama tidak bertemu pernah beberapa tahun lalu kami
bertemu, dan ternyata kita tinggal di kota yang sama. Dia sudah punya
satu anak waktu itu. Semenjak itu tak pernah lagi ada komunikasi. Sampai
sore ini aku bertemu lagi dengannya. Ia bercerita padaku kalau sekarang
pekerjaannya beternak kelinci.
Kembali ke soal baju yang disukainya. Ia pun bertanya lagi berapa ia
harus membayar. Aku tank sanggup mengatakan. Akhirnya ku bilang “bawa
saja bang, tidak apa-apa!”
dia heran dengan ucapanku. “ehh jualan tidak boleh begitu” katanya.
“Ahh tidak apa bang, sekali-sekalisaya ikhlas. Kalau abang suka bawa saja” lanjutku.
Akhirnya diapun tidak menolak. Setelah ia pergi aku hanya berpikir, jam
segini aku baru buka. Insyaallah dengan mengawali dengan sedekah Tuhan
pasti akan membalasnya berlipat.
Barangkali belum beberapa menit si abang sahabatku itu keluar dari toko.
Datang seorang pelanggan dan berbelanja. Jumlahnya berlipat dari apa
yang kuberikan pada si abang. Sampai sekarang saat menulis ini aku masih
di toko dan masih melayani pembeli.